Friday, May 23, 2014
pengarahan (actuating)
7:56 PM | Posted by
ratnairmanurakbar |
Edit Post
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pada zaman sekarang baik
individu maupun organisasi masih banyak yang belum mampu untuk menerapkan
managemen yang baik. Dalam sebuah managemen yang baik harus memiliki empat
fungsi penting dari Planning (perencanaan), Organizing (penempatan), Actuating
(pengarahan/penggerakan), dan Controlling (pengendalian). Salah satu fungsi
tidak berjalan dengan baik dapat mempengaruhi segala aspek managemen.
Banyak individu maupun organisasi yang tidak dapat
melakukan pengarahan organisasi dengan baik. Pengarahan dalam memotivasi tiap anggotanya
dan berkomunikasi antar anggota maupun mengatasi masalah yang ada di dalam
organisasi.
pengetahuan
tentang actuating (penggerakan/pengarahan) dikalangan para remaja zaman
sekarang harus ditingkatkan. Pengetahuan tentang actuating pun penting untuk
diketahui dan dipelajari. Dengan dibuatnya makalah ini, diharapkan akan lebih
meningkatkan pengetahuan kita mengenai penjelasan tentang Actuating .
1.2.Rumusan Masalah
A. Apa
definisi dari actuating (pengarahan) ?
B. Sebutkan
fungsi dan perananactuating (pengarahan) ?
C. Bagaimanakah cara mengaplikasikan
actuating (pengarahan) ?
D. Apa saja faktor yang dapat
mempengaruhi actuating (pengarahan) ?
E. Apa pentingnya actuating
(pengarahan) dalam organisai ?
1.3.Tujuan dan manfaat
A. Mengetahui
definisi actuating (pengarahan)
B. Mengetahui
funsi dan peranan actuating (pengarahan)
C. Mengetahui
cara mengaplikasikan actuating (pengarahan)
D. Mengetahui
faktor yang dapat mempengaruhi actuating (pengarahan)
E. Mengetahui
pentingnya actuating (pengarahan) dalam organisasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Definisi Actuating
(pengarahan)
Actuating
(pengarahan) adalah fungsi managemen yang berhubungan dengan kegiatan
mengarahkan semua karyawan agar mau bekerjasama dan bekerja efektif secara
efisien, agar terwujudnya tujuan dari perusahaan, karyawan bahkan masyarakat.Dengan kata lain actuating adalah suatu usaha
yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan berpedoman pada
perencanaan (planning) dan usaha pengorganisasian.(organizing).
Actuating merupakan fungsi yang
paling fundamental dalam manajemen, karena merupakan pengupayaan berbagai jenis
tindakan itu sendiri, agar semua anggota kelompok mulai dari tingkat teratas
sampai tingkat terbawah, berusaha mencapai sasaran organisasi sesuai rencana
yang telah ditetapkan semula, dengan cara terbaik dan benar. Memang diakui
bahwa usaha-usaha perencanaan dan pengorganisasian bersifat vital, tetapi tidak
akan ada output konkrit yang akan dihasilkan sampai kita mengimplementasi
aktivitas-aktivitas yang diusahakan dan yang diorganisasikan. Oleh karena itu
diperlukan tindakan penggerakan, pengarahan (actuating) atau usaha untuk
menimbulkan action (tindakan).
Actuating adalah kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan
untuk mengarahkan, menggerakan, membimbing, mengatur segala kegiatan yang telah
diberi tugas dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha.Pengarahan ini dapat dilakukan
secara persuasif (bujukan) dan instrufi.tergantung cara mana yang paling efektif.Pengarahan
disebut efektif, jika dipersiapkan dan dikerjakan dengan baik serta benar olehkaryawan
yang ditugasi untuk itu.
George R. Terry (1986) mengemukakan
bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok
sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran
perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para
anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.
Dari
pengertian di atas, pelaksanaan actuating
tidak lain merupakan upaya untuk
menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan
dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara
optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.
Hal
yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanaan actuating ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi
untuk mengerjakan sesuatu jika :
- Merasa yakin akan mampu
mengerjakan,
- Yakin bahwa pekerjaan tersebut
memberikan manfaat bagi dirinya,
- Tidak
sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih
penting,atau mendesak,
- Tugas tersebut merupakan
kepercayaan bagi yang bersangkutan dan
- Hubungan antar teman dalam
organisasi tersebut harmonis.
2.2.
Fungsi dan peranan Actuating
(pengarahan) dalam organisasi
Pelaksanaan
pekerjaan dan pemanfaatan alat-alat bagaimanapun canggihnya atau handalnya,
baru dapat dilakukan jika karyawan ikut berperan aktif melaksanakannya.Fungsi
pengarahan ini adalah ibarat kunci stater mobil, artinya mobil baru dapat
berjalan jika kunci staternya telah melaksanakan fungsinya.Demikian juga proses
manajemen baru terlaksana setelah fungsi pengarahan diterapkan.
Definisi
fungsi pengarahan ini dikemukan para penulis sebagai berikut :
Ø George R Terry
Pengarahan
adalah membuat semua anggota kelompok, agar mau bekrjasama dan bekerja secara
ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan
usaha pengorganisasian.
Ø Koonz dan O’Donnel
Pengarahan
adalah hubungan antara aspek-aspek individual yang ditimbulkan oleh adanya peraturan
terhadap bawahan-bawahan untuk dapat dipahami dan pembagian pekerjaan yang
efektif untuk tujuan perusahaan yang nyata.
Fungsi
Actuating merupakan usaha untuk menciptakan kerjasama diantara staf pelaksana
program sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan
efisien.Fungsi actuating haruslah dimulai dari diri manager dengan menunjukkan
kepada staf bahwa dia memiliki tekat untuk mencapai kemajuan dan peka terhadap
lingkungannya.Ia harus memiliki kemampuan kerjasama, harus bersikap obyektif.
Berikut
ini adalah beberapa elemen pengarahan dalam manajemen :
1.
COORDINATING
Koordinasi adalah fungsi yang harus dilakukan oleh seorang
manajer agar terdapat suatu komunikasi atau kesesuaian dari berbagai
kepentingan dan perbedaan kepentingan sehingga tujuan perusahaan dapat
tercapai .
2.
MOTIVATING
Memberi motivasi kepada karyawan merupakan salah satu elemen
penting dalam manajemen perusahaan, dengan memberikan fasilitas yang bagus dan
gaji yang cukup maka kinerja para karyawan dalam perusahaan pun akan optimal.
3.
COMMUNICATION
Komunikasi antara para pimpinan dan karyawan sangat
diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan menjalin komunikasi yang
baik maka akan menimbulkan suasana kerja yang kondusif di perusahaan dan akan
menumbuhkan kerjasama (teamwork) yang baik dalam berbagai kegiatan perusahaan.
4.
COMMANDING
Dalam memberi perintah pun seorang atasan tidak bisa
seenaknya, tetapi harus memperhitungkan langkah – langkah dan resiko dari
setiap langkah yang para atasan itu ambil karena setiap keputusan dan langkah
akan memberi pengaruh bagi perusahaan.
Penggerakan (actuating) tidak lain
merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui
berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan
kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.
Dengan pengarahan yang baik dari para atasan dan tujuan ,
visi dan misi yang jelas dari suatu manajer perusahaan dapat menimbulkan efek
yang positif untuk perusahaan itu sendiri, antara lain team work yang baik dan dapat memunculkan
decision maker yang bagus. Karena decision maker dan teamwork dalam suatu
perusahaan adalah kunci kesuksesan suatu perusahaan untuk mencapai goal atau
tujuan perusahaan seefektif dan seefisien mungkin.
Fungsi pundamental ketiga dari fungsi manajerial adalah
menggerakan orang untuk melaksanakan aktifitas organisasi sesuai dengan tujuan
yang diharapkan.Menggerakan jelas membutuhkan adanya kematangan pribadi dan
pemahaman terhadap karakter manusia yang memiliki kecenderungan berbeda dan
dinamis, sehingga membutuhkan adanya sinkronisasi. Sehingga bisa dikatakan
fungsi actuating jauh lebih rumit oleh karena harus berhadapan langsung
sehingga fungsi leadershif begitu kentara sekali dibutuhkan sekalipun semuanya
melalui proses planning dan pengorganisasian terlebih dulu.
Premis yang begitu fenomenal diungkapkan Doghlas McGregor
bahwa seorang karyawan selalu diasumsikan negatif dan positif :
1. Teori X yang menganggap :
Kebanyakan
karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan bekerja sesedikit mungkin dan
mereka umumnya menentang perubahan, Kebanyakan karyawan harus
dibujuk.dipersuasi, diberikan penghargaan, diuhkum dan diawasi untuk mengubah
kelakuan mereka agar sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan organisasi. Kebanyakan
karyawan ingin diberikan pengarahan oleh seorang menejer formal dan dimana ada
kesempatan mereka berusaha untuk menghindari tanggungjawab
2. Teori Y menyatakan :
Kebanyakan
karyawan memiliki kapasitas untuk menerima tanggungjawab dan potensi untuk
pengembangan tetapi manajemen melalui tindakan-tindakannya harus membuat mereka
sadar tentang sifat-sifat tersebut. Kebanyakan karyawan ingin memenuhi
kebutuhan-kebutuhan sosial, kebutuhan akan pengahrgaan dan kebutuhan untuk
mengaktualisasikan diri sendiri
Tujuan fungsi actuating ( penggerakan ) adalah :
- Menciptakan kerjasama yang
lebih efisien
- Mengembangkan kemampuan dan
keterampilan staf
- Menumbuhkan rasa memiliki dan
menyukai pekerjaan
- Mengusahakan suasana lingkungan
kerja yang dapat meningkatkan motivasi dan prestasi kerja staf
- Membuat organisasi berkembang
lebih dinamis
2.3.
Cara mengaplikasikan actuating
(pengarahan)
Pada umumnya, pimpinan menginginkan pengarahan kepada
bawahan dengan maksud agar mereka bersedia bekerja dengan sebaik mungkin, dan
diharapkan tidak menyimpang dari prinsip-prinsip di muka. Adapun cara-ara
pengarahan yang dilakukan dapat berupa:
1. Orientasi merupakan cara pengarahan
dengan memberikan informasi yang perlu agar supaya kegiatan dapat dilakukan
dengan baik. Biasanya, orientasi ini diberikan kepada pegawai baru dengan
tujuan untuk mengadakan pengenalan dan memberikan pengerian atas berbagai
masalah yang dihadapinya. Pegawai lama yang pernah menjalani masa orientasi
tidak selalu ingat atau paham tentang masalah-masalah yang pernah dihadapinya. Suatu
ketika mereka bisa lupa, lalai, atau sebab-sebab lain yang membuat mereka
kurang mengerti lagi. Dengan demikian orientasi ini perlu diberikan kepada
pegawai-pegawai lama agar mereka tetap memahami akan perananya. Informasi yang
diberikan dalam orientasi dapat berupa diantara lain, :
a. Tugas itu sendiri
b. Tugas lain yang ada hubungannya
c. Ruang lingkup tugas
d. Tujuan dari tugas
e. Delegasi wewenang
f. Cara melaporkan dan cara mengukur
prestasi kerja
g. Hubungan antara masing-masing tenaga
kerja, Dst.
h. Perintah
Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada
orang-orang yang berada dibawahnya untuk melakukan atau mengulang suatu
kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.Jadi, perintah itu berasal dari atasan,
dan ditujukan kepada para bawahan atau dapat dikatakan bahwa arus perintah ini
mengalir dari atas ke bawah. Perintah tidak dapat diberikan kepada orang lain
yang memiliki kedudukan sejajar atau orang lain yang berada di bagian lain.
Adapun perintah yang dapat berupa :
- Perintah umum dan khusus
Penggunaan perintah ini sangat bergantung pada preferensi
manajer, kemampuan untuk meramalkan keadaan serta tanggapan yang diberikan oleh
bawahan.Perintah umum memiliki sifat yang luas, serta perintah khusus bersifat
lebih mendetail.
- Perintah lisan dan tertulis
Kemampuan bawahan untuk menerima perintah sangata
mempengaruhi apakan perintah harus diberikan secara tertulis atau lisan
saja.Perintah tertulis memberikan kemungkinan waktu yang lebih lama untuk
memahaminya, sehingga dapat menghindari adanya salah tafsir. Sebaliknya, perintah
lisan akan lebih cepat diberikan walaupun mengandung resiko lebih besar.
Biasanya perintah lisan ini hanya diberikan untuk tugas-tugas yang relatif
mudah.
- Perintah formal dan informal
Perintah formal merupakan perintah
yang diberikan kepada bawahan sesuai dengan tugas/aktivitas yang telah
ditetapkan dalam organisasi.Sedangkan perintah informal lebih banyak mengandung
saran atau dapat pula berupa bujukan dan ajakan.
Contoh perintah informal antara lain dapat berupa kata-kata:
“apakah tidak lebih baik bilamana saudara menggunakan cara
lain”.
“marilah kita mulai mengerjakan pekerjaan ini lebih dulu”,
dan sebagainya.
Perintah formal yang banyak dipakai dibidang militer
bersifat kurang fleksibel dibandingkan dengan perintah informal.
2.4.Faktor
yang dapat mempengaruhi actuating (pengarahan)
1.
Faktor – faktor penghambat fungsi
penggerakan
Kegagalan manajer dalam menumbuhkan motivasi stafnya, hal
ini terjadi karena manajer kurang memahami hakekat perilaku dan hubungan antar
manusia. Seperti konsep perilaku manusia yang dikemukakan oleh Maslow, dinegara
berkembang yang menjadi prioritas adalah kebutuhan fisik, rasa aman, dan
diterima oleh lingkungan sedangkan dinegara maju kebutuhan yang menonjol adalah
aktualisasi diri dan self esteem. Perbedaan tersebut juga akan mempengaruhi
etos kerja dan produktifitas kerja.
2.
Faktor – faktor pendukung fungsi
penggerakan
Faktor-faktor yang diperlukan dalam penggerakan diantaranya
:
a. Kepemimpinan
(Leadership)
Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang
agar berusaha dengan ikhlas untuk mencapai tujuan bersama. Seorang manajer yang
tidak memiliki kepemimpinan tidak akan mampu untuk mempengaruhi bawahannya
untuk bekerja, sehingga manajer yang demikian akan gagal dalam usahanya.
Sifat-sifat kepemimpinan menurut Harold koontz, diantaranya sebagai berikut :
(a).
Memiliki kecerdasan orang-orang yang dipimpin
(b).
Mempunyai perhatian terhadap kepentingan yang menyeluruh
(c).
Memiliki kelancaran dalam berbicara
(d).
Matang dalam berpikir dan emosi
(e).
Memiliki dorongan yang kuat dari dalam untuk memimpin
(f).
Memahami/menghayati kepentingan kerja sama.
b. Sikap dan
Moril (Attitude and Morale)
Sikap ialah suatu cara memandang hidup, suatu cara berpikir,
berperasaan dan bertindak. Oleh karena itu sikap manajer akan berbeda-beda
sesuai dengan pola hidupnya. Beberpa sikap manajer diantaranya yaitu :
(a).
Sikap feudal (feudal attitude)
Manajer yang mempunyai sikap cara berpikir, berperasaan dan
bertindak sesuai dengan pola-pola kehidupan feodalisme, yaitu suka terikat oleh
aturan-aturan tertentu yang telah teradat dan selalu ingin penghormatan yang
serba lebih. Dengan demikian dalam masyarakat feudal dimana sikap anggota
masyarakat sesuai dengan pola hidup feodalisme akan sukar lahir kepemimpinan
demokratis dariad para manajer, mengingat manajer tersebut hidup dari
masyarakat feudal.
(b).
Sikap Kediktatoran (Dictatorial attitude).
Manajer yang bersikap kediktatoran akan berpikir berperasaan
dan bertindak sebagai dictator yang mempunyai kekuasaan mutlak, sehingga
bawahan, pekerja akan menjadi sasaran daripada kekuasaannya.
c. Tatahubungan
(Communication)
Komunikasi membantu perencanaan managerial dilaksanakan
dengan efektif, pengorganisasian managerial dilakukan dengan effektif,
penggerakan managerial diikuti dengan efektif dan pengawasan diterapkan dengan
efektif. Dalam melakukan komunikasi dalam manajemen ada beberapa macam
diantaranya :
a) Komunikasi intern
yaitu komunikasi yang dilakukan
dalam organisasi itu sendiri baik antara atasan dengan atasan atau bawahan
dengan bawahan atau antara atasan dengan bawahan atau sebaliknya.
b) Komunikasi Ekstern
yaitu komunikasi yang dilakukan
keluar organisasi.
c) Komunikasi Horizontal
yaitu komunikasi yang dilakukan baik
intern maupun ekstern antar jabatan yang sama.
d) Komunikasi Vertikal
yaitu komunikasi yang dilakukan
dalam intern organisasi antara atasan dan bawahan atau sebaliknya dalam suasana
formil.
d. Perangsang
(Incentive)
insentif ialah sesuatu yang menyebabkan atau menimbulkan
seseorang bertindak.
e. Supervisi
(Supervision)
Supervisi dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan
pengawasan, sehingga suka timbul kekacauan pengertian dengan kata pengawasan
sebagai terjemah dari kata control. Menurut Terry Supervsi ialah kegiatan
pengurusan dalam tingkatan organisasi dimana anggota manajemen dan bukan
anggota manajemen saling berhubungan secara langsung.Dengan demkian tugas
supervisor cukup berat karena ia harus dapat menemukan kesalahan-kesalahan dan
memperbaikinya, serta memberi petunjuk untuk menyelesaikan sesuatu pekerjaan
dan memberi nasehat-nasehat kepada pegawai yang mengalami kesulitan.
f. Disiplin
(Discipline)
Disiplin ialah latihan pikiran, perasaan, kehendak dan watak
untuk melahirkan ketaatan dan tingkah laku yang teratur. Jenis disiplin ada dua
:
1. Self Imposed discipline (disiplin
yang timbul dengan sendirinya).
2. Command Discipline (Disiplin
berdasarkan perintah).
Hal
- hal yang perlu diperhatikan manajer dalam fungsi penggerakan :
1. Manajer harus bekerja lebih
produktif
- Manajer perlu memahami ilmu
psikologi, komunikasi, kepemimpinan dan sosiologi
- Manajer harus mempunyai tekat
untuk mencapai kemajuan dan peka terhadap lingkungan
- Manajer harus bersikap obyektif
2.5.Pentingnya actuating (pengarahan) dalam organisasi
Fungsi actuating lebih
menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam
organisasi.Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak
diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia
pada pelaksanaan tugas.Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan
untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Setiap SDM harus
bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi
masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang
telah ditetapkan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Actuating adalah suatu usaha menggerakkan seluruh orang yang terkait
dalam suatu organisasi, untuk secara bersama-sama melaksanakan program kegiatan
sesuai dengan bidang masing-masing dengan cara yang terbaik dan benar. Fungsi
dan peranan actuating yakni pertama, melakukan pengarahan (commanding),
bimbingan (directing) dan komunikasi (communication); kedua, upaya untuk
menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan
dan pemotivasian.Pengaplikasian actuating dalam organisasi adalah pengarahan
dan pemotivasian seluruh personil pada setiap kegiatan organisasi di wilayah
kerjanya untuk selalu dapat meningkatkan kualitas kinerjanya.
Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan
langsung dengan orang-orang dalam organisasi.Perencanaan dan pengorganisasian
yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi
sumber daya manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan tugas.
Fungsi penggerakan dan pelaksanaan (Aktuasi) merupakan usaha untuk
menciptakan iklim kerja sama di antara staf pelaksana program sehingga tujuan
organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien.
v
Tujuan fungsi aktuasi, adalah:
1.
Menciptakan kerja sama yang
lebih efisien
2.
Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan staf
3.
Menumbuhkan rasa memiliki dan
menyukai pekerjaan
4.
Mengusahakan suasana lingkungan
kerja yang meningkatkan motivasi dan prestasi kerja staf
5.
Membuat organisasi berkembang secara dinamis
v
Prinsip-prinsip dalam
penggerakan staf suatu organisasi, yaitu :
1.
Efisien
2.
Komunikasi
3.
Jawaban terhadap pertanyaan 5w
+ 1H 4.
3.2. Saran
Demikianlah makalah yang
sederhana ini kami susun semoga dapat bermanfaat bagi penyusun pada khususnya
dan pembaca pada umumnya. Akhirnya kami merasa kerendahan hati sebagai manusia
yang mempunyai banyak sekali kekurangan. Oleh sebab itu kritik dan saran bahkan
yang tidak membangun sekalipun kami tunggu demi kesempurnaan makalah selanjutnya.
Semoga niat baik kita diridhoi oleh Allah SWT. Amin
DAFTAR PUSTAKA
materi kuliah/Manajemen/Browsingan/Makalah Actuating _ KurniaSaputra
akunian.htm
psikologi
7:52 PM | Posted by
ratnairmanurakbar |
Edit Post
PSIKOLOGI UMUM
MAKALAH
Diajukan
sebagai tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Sosial
Disusun oleh:
Ratna Irmayanti 2107130065
Risma 2107130009
Lismawati 2107130108
Sri
Rahayu 2107130096
I C
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
Jalan R.E Martadinata No.150
Tlp.(0265) 772192
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Puji
dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah banyak
memberikan beribu-ribu nikmat kepada kita umatnya. Rahmat beserta salam semoga
tetap tercurahkan kepada jungjunan kita, pemimpin akhir jaman yang sangat
dipanuti oleh pengikutnya yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah
yang berjudul “PENGERTIAN PSIKOLOGI UMUM” ini sengaja di bahas karena sangat
penting untuk kita khususnya sbagai mahasiswa. Banyak sekali penomena-penomena
yang terjadi di masyarakat terkait masalah psikologi. Untuk itu kita sebagai
mahasiswa yang berfungsi sebagai pengabdi di masyarakat harus dapat memberikan
pengarahan agar masyarakat lebih mengenal dan memahami dari bab yang kami bahas
ini.
Selanjutnya,
penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
pengarahan-pengarahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu. Demikian, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun
dan umumnya semua yang membaca makalah ini.
Ciamis, 1 oktober 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang .................................................................................. 1
1.2. Rumusan
Masalah ............................................................................. 1
1.3. Tujuan Pembahasan ........................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. .. Pengertian Psikologi .......................................................................... 2
2.2.... Pendekatan studi psikologi ............................................................... 2
2.3. .. Metode kerja ilmu psikologi .............................................................. 3
2.4. .. Jenis psikologi ................................................................................... 3
2.5. .. Sejarah Psikologi ............................................................................... 7
2.6. . Fungsi
Psikologi ................................................................................ 8
2.7.... Manfaat Psikologi ............................................................................. 8
2.8. .. Pendekatan Psikologi ........................................................................ 9
2.9. .. Aliran Psikologi ................................................................................. 10
2.10. Konsep Psikologi ............................................................................... 11
BAB III PENUTUP
SIMPULAN ......................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Sesuai
dari katanya bahwa psikologi terdiri dari dua kata yang mempunyai arti.
Psikologi ini merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Dimana ilmu
ini sangat penting untuk kita pelajari sebagai mahasiswa.
Perhatian
pada psikologi yang terutama tertuju pada masalah bagaimana tiap-tiap individu
dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan
kepada pengalaman-pengalaman mereka sendiri. Maka bagaimana perhatian tentang
perhatian psikologi umum.
Pengamatan
biasanya dilakukan oleh orang-orang yang cerdas. terjadi terhadap suatu proses
dengan maksud merasakan dan memahami pengetahuan dari sebuah fenomena
berdasarkan pengetahuan.
Penanggapan
itu umumnya pengahajatan kembali bekas-bekas yang diterima dahulu dari
pengamatan, yang sekarang digambarkan kembali dalam kesadaran.
Dalam
makalah ini akan dibahas satu persatu tentang perhatian terhadap psikologi umum
beserta pengamatan dan tanggapannya.
1.2.
Rumusan Masalah
Sesuai
dengan latar belakanag yang telah dipaparkan diatas, maka dapat di rumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Apa
yang dimaksud dengan Psikologi ?
2. Bagaimana perkembangan psikologi?
1.3.
Tujuan Pembahasan
Sesuai
dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka adapun tujuan dari
pembuatan makalah tentang bab Perhatian, Pengamatan dan Tanggapan Psikologi
Umum ini, yaitu:
1.
Mahasiswa dan mahasiswi mampu memahami arti dari Psikologi itu sendiri.
2.
Mahasiswa dan mahasiswi mampu memahami perkembangan psikologi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Psikologi
Psikologi adalah sebuah
bidang ilmu
pengetahuan
dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku
dan fungsi mental
manusia secara ilmiah.
Para praktisi dalam bidang psikologi disebut para psikolog.
Para psikolog berusaha mempelajari peran fungsi mental dalam perilaku individu
maupun kelompok, selain juga mempelajari tentang proses fisiologis
dan neurobiologis
yang mendasari perilaku.
Menurut asal
katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: "ψυχή" (Psychē yang berarti jiwa)
dan "-λογία" (-logia yang artinya ilmu) sehingga secara etimologis, psikologi
dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Ahli psikologi terdahulu
mendefinisikan psikologi sebagai studi kegiatan mental.
2.2.
Pendekatan Studi Psikologi
Terdapat
beberapa pendekatan studi psikologi dari beberapa sudut pandang meliputi
hal-hal berikut :
1. Pendekatan
neurobiologi
Ditandai
dengan menghubungkan tindakan kita dengan peristiwa- peristiwa yang terjadi
dalam tubuh kita, teutama dalam otak dan sistem saraf.
2. Pendekatan
behaviorisme
Berfokus
pada kegiata luar organisme yang dapat diamati dan diukur.
3. Pendekatan
kognitif
Lebih
menekankan cara kerja otak untuk mengolah informasi yang masuk secara aktif dan
mengubahnya dengan berbagai cara.
4. Pendekatan
psikoanalitik
Menekankan
motif bawah sadar yang berakar dari dorongan seksual dan agresi yang ditekankan
pada masa kanak-kanak.
5. Pendekatan
psikologi Gestalt
Menekankan
pada konfigurasi yang menyeluruh .
6. Pendekatan
Fenomenologi dan Humanistik
Berfokus
pada pengalaman sebyektif seseorang , kebebasan memiih, dan motifasi terhadap
aktualisasi diri.
2.3. Metode kerja ilmu psikologi.
1. Metode
eksperimental
Menekankan
pengkajian setiap variabel dengan memberikan perlakuan terhadap kelompok
eksperimen untuk kemudian diukur analisis
pengaruh perlakuan tersebut.
2. Metode
pengamatan
Pada
metode ini dilakukan pengamatan terhadap sampel penelitian, baik prilaku
binatang maupun manusia yang merupakan titik tolog psikologi.
3. Metode
survei
Secara
langusng dapat dilakukan penelitian melalui wawancara dengan jumlah sampel yang
cukup banyak
4. Metode
tes
Dilakukan
untuk mengukur segala jenis kemampuan, minat, sikap, dan hasil kerja.
5. Metode
riwayat hidup atau kasus
Metode
ini dimaksud untuk mengungkap kasus-kasus yang telah sesuai dengan kebutuhan
penelitian.
2.4. Jenis-jenis Psikologi
1. Psikologi
Sosial
Psikologi sosial merupakan
perkembangan ilmu Pengetahuan yang baru, dan merupakan cabang dan ilmu
pengetahuan psikologi secara
umumnya. Ilmu tersebut menguraikan tentang kegiatan-kegiatan manusia dalam
hubungannya dengan situasi-situasi sosial, sepeti situasi kelompok, situasi
massa dan sebagainya, termasuk didalamnya interaksi antar orang dan hasil
kebudayaannya.
Ada beberapa definisi
psikologi sosial sebagai berikut :
a. Paedagogik
, psikologi sosial adalah ilmu
jiwa yang mempelajari gejala-gejala psikis pada massa , bangsa, golongan,
masyarakat dan sebagainya.
b. Hubert
Bonner, psikologi sosial adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia.
c. Sherif&sherif,
psikologi sosial adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari pengalaman dan tingkah laku individu manusia dalam
hubungannya dengan situasi-situasi perangsang sosial.
d. Roueck
and Warren, psikologi sosial adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari segi-segi psychologis daripada tingkah laku
manusia, yang mempengaruhi oleh intraksi sosial.
e. Kimball
Young (1956) Psikologi sosial adalah
studi tentang proses interaksi individu manusia.
f. Joseph
E. Mc Grath (1965) Psikologi sosial
adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki tingkah laku manusia
sebagaimana dippengaruhi oleh kehadiran, keyakinan, tindakan, dan lambang-lambang
dari orang lain.
g. Gordon
W. Allport (1968) Psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang berusaha
mengerti dan menerangkan bagaiman pikiran, perasaan dan tingkah laki individu
dipengaruhi oleh kenyataan, imajinasi, atau kehadiran orang lain.
h. W.
A. Gerungan : “ilmu jiwa adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari dan
menyelediki pengalaman dan tingkah laku individu manusia seperti yang
dipengaruhi atau ditimbulkan oleh situasi-situasi sosial”.
Dari rumusan-rumusan tersebut dapat kita simpulkan secara singkat bahwa : Psikologi
sosial adalah suatu studi ilmiah tentang pengalaman dan tingkah laku
individu-individu dalam hubungannya dengan situasi sosial.
2.
Latar belakang timbulnya Psikologi Sosial
a. Gabriel Tarde (1842-1904)
Ia
adalah seorang sosiolog dan kriminolog Prancis yang dianggap pula sebagai Bapak
Psikologi Sosial. Tarde berpendapat bahwa semua hubungan sosial selalu berkisar
pada proses IMITASI bahkan semua pergaulan antar manusia itu hanyalah
semata-mata berdsarkan atas dasar proses imitasi tersebut.
b. Sigmund Freud (1856-1939)
Ia
sebagai ahli psikologi, dapat bapak psikoanalisa,juga seorang psikiater Austria
yang ternama. Seirama dengan Gustave Le Bon, is berpendapat bahwa jiwa m,massa
itu mempunyai sifat-sifat khusus yang berlainan dengan sifat-sifat jiwa
individu.
c. Emile Derkheim (1858-1917)
Sebagai
tokoh sosiologi, ia berpendapat bahwa gejala-gejala sosial yang terdapat dalam
masyarakat itu tidak dapat dibahas oleh posikologi, melainkan hanya oleh
sosiologi. Adapun alasannya bahwa yang mendasari gejala-gejala sosial itu
adalah suatu kesadaran kolektif dan bukan kesadaran individual.
d. William James & Charles H. Cooley (hidup awal abad 20)
Mereka
berpendapat bahwa perkembangan individu itu berhubungan erat dengan
perkembangan masyarakat di sekitarnya.
Manusia sebagai makhluk individual, berarti manusia itu merupakan suatu
totalitas. Aristoteles berpendapat bahwa manusia itu merupakan penjumlahan
daripada beberapa kemampuan tertentu yang masing-masing bekerja tersendiri,
seperti kemampuan vegetatif : makan, berkembang biak, kemampuan sensitif :
bergerak mengamati dan mempunyai nafsu, kemampuan intelektif berkemauan dan
berkercerdasan.
Hubungan
psikologi sosial dengan ilmu-ilmu lain
Telah disebutkan bahwa psikilogi sosial adalah ilmu yang mempelajari
individu sebagai anggota kelompok. Sebagai ilmu yang objeknya manusia, maka
terdapat saling hubungan antara psikologi sosial denga ilmu-ilmu lain yang
objeknya juga dengan manusia, seperti misalnya : ilmu hukum,ekonomi,sejarah dan
yang paling erat hubungannya adalah sosiologi. Bahkan ada yang berpendapat
bahwa psikologi sosial adalah identik dengan sosiologi. Pada psikologi
sosial yang dibicarakan adalah maniusia sebagai anggota masyarakat.
Sedangkan sosiologi membicarakan tentang kelompok-kelompok manusia sebagai
suatu kesatuan, misalnya tentang macam-macam kelompok, perubahan-perubahannya,
macam-macam pimpinan dan sebagainya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
psikologi sosial dan sosiologi merupakan daerah psikologi sosial.
Sebagaiman yang dikemukakan pula oleh Prof. Dr. Bouman: “sosiologi adalah
ilmu pengetahuan tentang hidup manusia dalam hubungan golongan ini mempelajari
hubungan-hubungan antara sesama manusia sepanjang hal ini berarti memperdalam
pengetahuan tentang perhubungan-perhubungan dalam masyarakat.”
2.
Psikolog
Klinis dan Penyuluhan atau Konseling
Merupakan salah satu kesehatan
mental dengan menggunakan prinsip-prinsip psikologi untuk memahami,
mendiagnosis, dan membatasi berbagai masalah atau penyakit psikologi.
3.
Psikologi
Konstitusional
Adalah
sebgai study tentang hubungan antara struktur morpologis dan fungsi fisiologis
tubuh serta hubungan antara fungsi-fungsi psikologis sosial.
4.
Psikopar
napologi
Merupakan
pengrtahuan tentang obat untuk mengobati gangguan psikeatris.
5.
Psikologi
okupasional
Merupakan suatu terminologi
yang tampaknya merangkum suatu bidang kajian psikologi industry organisasi,
pokasional.
6.
Psikologi
politik
Merupakan
bidang interdisipliner yang tujuan substantive dasarnya adalah untuk menyingkap
saling keterkaitan antara proses psikologi dan politik.
7.
Psikologi
sekolah dan pendidikan
Merupakan kajian tentang
prilaku peserta didik disekolah yang substansinya merupakan gabungan psikolog
perkembangan anak, pendidikan dll.
8.
Psikolog
perkembangan
Menekankan perkembangan manusia dan berbagai factor yang
membentuk prilakunya sejak lahir berumur lanjut.
9.
Psikologi
kepribadian
Merupakan segi pandangan yang menekankan
penamaan dan pelekatan tingkah laku di dalam kepribadian individu
10.
Psikologi
lintas budaya
Kajian
empiris mengenai anggota berbagai kelompok budaya yang telah memiliki perbedaan
pengalaman,yang dapat membawa ke arah perbedaan prilaku yang dapat diramalkan
dan signifikan.
11.
Psikologi enginering
Mencakup
setiap kajin psikologi industri, termasuk sleksi dan klasifikasi , training,
motivasi, metode kerja, desain peralatan, serta lingkungan kerja.
12.
Psikologi lingkungan
Berkaitan dengan
keturunan sebagai sumber perilaku dan perubahan-perubahan individual.
13.
Psikologi konsumen
Membahas
tingkahlaku indifidu sebagai konsumen.
14.
Psikologi industri dan organisasi
Didefinisikan
menurut kapan dan dimana ia dipraktikan, bukan menurut pernyataan dan
prinsif-prinsif tertentu.
2.5. Sejarah Perkembangan
Psikologi
Dibanding dengan disiplin ilmu lain,psikologi termasuk
ilmu yang relative muda namun
demikian dalam lintasan sejarah psikologi banyak para ahli telah menulis
tentang psikologi .Pada jaman yunani kuno, plato (427-347 SM), dan arestoteles (384-323 SM) dianggap sebagai
plopor besar dalam psikologi.
Herman ebbinguase (1850-1909) mengungkapkan bahwa
psikologi telah lama ada tetapi sejarahnya sangat singkat.
Begitupun saint agustinus yang terpengaruh oleh
gagasan plato
dalam bukunya confessions, bahwa manusia terdiri dari jasmani dan
rohani.jasmani menjadi sumber kejahatan karena tubuh sebagai kurungan dari
rohani,sebaliknya ,rohani tidak berzat dan member arah pada jasmani dan
menbentuk jasmaani.perkembangan ilmu psikologi menjadi pesat terutama setelah
pengaruh psikologi ekspremental Wilhelm wundt pada tahun 1879. Ia telah
mendirikan labolatorium di Universitas Leipzig.jerman terutamaa mengenai
gejala-gejala psikis(indera).
Suatu perkembanagan lainnya dalam sejarah psikologi
ialah yang dipelopori oleh Sigmund frued,seorang psikiater Australia
(1856-1939)yang secara sistematis telah menunjukan bahwa pergolakan jiwa
manusia tidak hanya melibtkan kelangsungan alam sadar bagi diri orang yang
bersangkutan.beberapa murid dan pengikut frued yang terkenal dan mampu mengembangkan
teori psikoonalitiik kontemporer.
Edward Lee Thorndike akan mudah diingat karena
percobaanya melaui kucing-kucing serta kontruksi kotak-kotak puzleyang
unik.penelitiannya menyimpulkan bahwa :
1.Hukum latihan , yang serupa dengan hokum
frekuensinya aristoteles.jika asosiasi atau koneksi neural kebih sering
digunakan maka koneksinya akan lebih kuat.sedangkan yang paling kurang
penggunaanya maka paling lemah lah koneksinya.
2.Hukum efek, yaitu
ketika sebuah asosiasi diikuti dengan keadaan yang memuaskan maka koneksinya
menguat.
2.6.
Fungsi psikologi
1. Fungsi psikologi
sebagai ilmu
Psikologi
memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu:
·
Menjelaskan, yaitu mampu menjelaskan
apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya penjelasan
berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif
·
Memprediksikan, Yaitu mampu
meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu
terjadi. Hasil prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi
·
Pengendalian, Yaitu
mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan yang sifatnya preventif atau
pencegahan, intervensi atau treatment sertarehabilitasi atau perawatan.
2.7. Manfaat Psikologi Dalam
Kehidupan Manusia
Pada
dasarnya mempelajari psikologi/ ilmu jiwa adalah untuk menjadikan manusia
supaya hidupnya baik, bahagia dan sempurna. Jadi manfaat mempelajari psikologi
diantaranya:
1. Untuk
memperoleh pemahaman gejala- gejala jiwa dan pengertian yang lebih
sempurna tentang tingkah laku sesama manusia pada umumnya dan anak-anak
khususnya.
2. Untuk
mengetahui perbuatan- perbuatan jiwa serta kemampuan jiwa sebagai sarana
untuk mengenal tingkah laku manusia.
3. Untuk
mengetahui cara penyelenggaraan pendidikan dengan baik.
4. Untuk
mengetahui perilaku manusia sebagai upaya menyesuaikan diri dan berhubungan
dengan orang lain, sehingga memudahkan memahami mengapa mereka berpikir,
berperasaan dan berbuat menurut cara mereka sendiri.
5. Dalam
rangka mengatasi permasalahan social, psikologi dapat mengurai pangkal masalah,
setidaknya mengurangi problem sosial.
6. Kita
bisa peka terhadap perasaan orang lain.
7. Mampu
mencapai kualitas hidup yang lebih baik.
8. Mampu
memaksimalkan potensi diri sendiri maupun orang lain dengan cara yang
tepat.
9. Hidup
menjadi lebih sehat. Karena psikologi merupakan ilmu yang mempelajari jiwa
tentunya tidak terpisahkan dari jasmani. Dengan bantuan cara berfikir positif
maka dapat menjadikan kita lebih sehat.
10. Dapat
memperkaya gaya kepemimpinan. Tentunya dengan banyak teori yang ada dapat kita
terapkan sebagai salah satu cara memimpin yang sesuai dengan situasi yang ada.
2.8. Pendekatan
psikologi
1. Pendekatan perilaku
Pendekatan
perilaku, pada dasarnya tingkah laku adalah respon atas stimulus yang
datang. Secara sederhana dapat digambarkan dalam model S - R atau suatu kaitan
Stimulus - Respon. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek tanpa kerja
mental sama sekali.
2. Pendekatan kognitif
Pendekatan kognitif menekankan bahwa tingkah laku adalah
proses mental, dimana individu (organisme) aktif dalam menangkap,
menilai, membandingkan, dan menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi.
Individu menerima stimulus lalu melakukan proses mental sebelum memberikan
reaksi atas stimulus yang datang.
3. Pendekatan psikoanalisa
pendekatan
Psikoanalisa yang dikembangkan oleh Sigmund Freud
Pendekatan psikoanalisa dikembangkan
oleh Sigmund Freud. Ia meyakini bahwa
kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam
bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak
disadari, seperti keinginan, impuls, atau dorongan. Keinginan atau dorongan yang
ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut
untuk dipuaskan.
4. Pendekatan fenomenologi
Lebih
memperhatikan pada pengalaman subyektif individu
karena itu tingkah laku sangat dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap
diri dan dunianya, konsep tentang dirinya, harga dirinya dan segala hal yang
menyangkut kesadaran atau aktualisasi
dirinya. Ini berarti melihat tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan
fenomena tentang dirinya.
2.9. Aliran Psikologi
1. psikologi eksperimental
Untuk
mempelajari bagaimana orang berinteraksi terhadap rangsangan indra,
memandang dunia, belajar dan mengingat,
menjawab secara emosional dan digerakan untuk bertindak, baik oleh rasa maupun
keinginan.
2. Psikologi
psikoanalisis
Model
perkembangan kepribadian dan metode psikotrapi.
3. psikologi
behaviorisme
Posisi
filosofi yang mengatakan bahwa untuk menjadi ilmu pengetahuan, psikologi harus
memfokuskan perhatiannya pada sesuatu yang dapat diteliti, yaitu lingkungan dan
perilaku.
4. Psikologi
gestalt
Menekankan
pentingnya proses mental, dasar teori ini ialah bahwa subjek tersebut mereaksi
pada keseluruhan kesatuan yang bermakna.
5. Humanistik-Eksistensialisme-Fenomenologis
Lebih
menekankan pada hasil-hasil penelitian orang-orang sehat dan kreatif.
6. Psikologi
kognitif
Mengacu
pada upaya pemahaman berbagai bentuk instrumen observasi empirik sistematis
yang selanjutnya dikontruksikan menjadi serangkaian teori.
2.10. Konsep Psikologi
1. Motivasi
Motivasi
adalah suatu keadaan dan ketegangan individu yang membangkitkan dan memelihara
serta mengarahkan tingkah laku yang mendorong menuju pada suatu tujuan untuk
mencapai suatu kebutuhan.
2. Konsep Diri
Konsep
diri merupakan penilaian tentang dirinya oleh orang lain yang menyangkut aspek
fisik, persepsi, dan sikapan.
3. Sikap
Konsep
sikap merujuk pada masalah yang lebih banyak bersifat efaluatif, afektif
terhadap suatu kecenderungan atas reaksi
yang dipilihnya.Sikap ini pun menunjukan penilaian kita apakah itu
bersifat positif atau negatif terhadap bermacam-macam entitas.
4. Persepsi
Memiliki
arti sebagai proses mengetahui atau mengenali objek dan kejadian objektif
dengan bantuan indra, kesadaran dari proses organis.
5. Frustasi
Merajuk
pada terhalangnya pencapaian tujuan yang diharapkan pada saat tertentu,
frustasi juga diartikan sebagai reaksi emosional yang disebabkan oleh suatu
penghalang atau gagalnya suatu tujuan.
6. Sugesti
Sugesti
merupakan bagian dari bentuk interaksi sosial yang menerima dengan mudah
pengaruh orang lain tanpa diseleksi dengan pemikiran yang kritis, tanpa
penggunaan kekuatan fisik atau paksaan.
7. Prestasi
Merupakan
pencapaian atau hasil yang telah dicapai yang memerlukan suatu keahlian.
8. Crouding
(kerumunan masa)
Crouding
(kerumunan masa) merupakan suatu kumpulan orang-orang yang memiliki kepentingan
yang sama walaupun tidak saling mengenal.
9. Imitasi
Merupakan
proses interaksi sosial yang banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan
meniru perbuatan orang lain secara disengaja.
10. Kesadaran
Yaitu
suatu kondisi dimana kita mampu merasakan, berpikir, dan membuat persepsi.
11. Fantasi
Merupakan
suatu respon terhadap suatu rangsangan melalui proses asosiatif yang kompleks.
BAB
III
SIMPULAN
Psikologi umum yaitu ilmu jiwa yang
mempelajari gejala-gejala kejiwaan manusia dewasa yang normal dan beradap. Psikologi umum
mempelajari tingkah laku manusia budaya yang normal dan dewasa pada umumnya,
dengan melihat manusianya sebagai individu yang kurang lebih terisolasi,
artinya hasil dari penelitian dan eksperimen yang diperoleh dari laboratorium
dan ruang studi, serta tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan.
Psikologi adalah sebuah
bidang ilmu
pengetahuan
dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku
dan fungsi mental
manusia secara ilmiah.
Para praktisi dalam bidang psikologi disebut para psikolog.
Para psikolog berusaha mempelajari peran fungsi mental dalam perilaku individu
maupun kelompok, selain juga mempelajari tentang proses fisiologis
dan neurobiologis
yang mendasari perilaku.
Psikologi adalah ilmu jiwa untuk memahami sesama manusia, dengan tujuan
untuk dapat memberlakukan manusia dengan lebih baik, oleh karena itu
pengetahuan psikologi mengenai anak didik dalam proses pendidikan adalah hal
yang perlu dan penting bagi setiap pendidik, sehingga seharusnya adalah
kebutuhan setiap pendidik untuk memiliki pengetahuan tentang psikologi
pendidik.
Psikologi sebagai suatu
ilmu, tidak lepas dari segi perkembangan dari psikologi itu sendiri serta
ilmu-ilmu yang lain. Dari waktu ke waktu psikologi sebagai suatu ilmu akan
mengalami perkembangan, sesuai perkembangan keadaan.
Sehingga objek psikologi merupakan syarat
mutlak dalam suatu ilmu. Sebab pengetahuan dapat di pandang sebagai suatu ilmu
kalau pengetahuan itu di peroleh dengan penelitian ilmiah atau menggunakan
metode ilmiah.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/40009065/MAKALAH-METODE-PENELITIAN-DALAM-PSIKOLOGI
http: //burhanhito. Blogspot. Com / 2009/06/
definisi-psikologi-menurut-para-ahli.html
Subscribe to:
Posts (Atom)
Popular Posts
-
Biaya Produksi MATERI d iajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Mikro O leh : Ratna Irmayanti ...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman sekarang baik individu maupun organisasi masih banyak yang belum mampu untuk menerap...
-
MAKALAH Modernisasi dan Globalisasi Di Ajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Te...
-
PSIKOLOGI UMUM MAKALAH Diajukan sebagai tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Sosial Disusun oleh: Ratna Irmayanti 2...
-
1) Mengapa nativisme menolak pengaruh pendidikan? Jelaskan alasannya? Jawab : Karena aliran nativisme berkeyakinan bahwa anak yang...