Friday, May 23, 2014

PostHeaderIcon pengarahan (actuating)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pada zaman sekarang baik individu maupun organisasi masih banyak yang belum mampu untuk menerapkan managemen yang baik. Dalam sebuah managemen yang baik harus memiliki empat fungsi penting dari Planning (perencanaan), Organizing (penempatan), Actuating (pengarahan/penggerakan), dan Controlling (pengendalian). Salah satu fungsi tidak berjalan dengan baik dapat mempengaruhi segala aspek managemen.
Banyak individu maupun organisasi yang tidak dapat melakukan pengarahan organisasi dengan baik. Pengarahan dalam memotivasi tiap anggotanya dan berkomunikasi antar anggota maupun mengatasi masalah yang ada di dalam organisasi.
pengetahuan tentang actuating (penggerakan/pengarahan) dikalangan para remaja zaman sekarang harus ditingkatkan. Pengetahuan tentang actuating pun penting untuk diketahui dan dipelajari. Dengan dibuatnya makalah ini, diharapkan akan lebih meningkatkan pengetahuan kita mengenai penjelasan tentang Actuating .

1.2.Rumusan Masalah
A.    Apa definisi dari actuating (pengarahan) ?
B.     Sebutkan fungsi dan perananactuating (pengarahan) ?
C.     Bagaimanakah cara mengaplikasikan actuating (pengarahan) ?
D.    Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi actuating (pengarahan) ?
E.     Apa pentingnya actuating (pengarahan) dalam organisai ?

1.3.Tujuan dan manfaat
A.    Mengetahui definisi actuating (pengarahan)
B.     Mengetahui funsi dan peranan actuating (pengarahan)
C.     Mengetahui cara mengaplikasikan actuating (pengarahan)
D.    Mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi actuating (pengarahan)
E.     Mengetahui pentingnya actuating (pengarahan) dalam organisasi

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Definisi Actuating (pengarahan)
Actuating (pengarahan) adalah fungsi managemen yang berhubungan dengan kegiatan mengarahkan semua karyawan agar mau bekerjasama dan bekerja efektif secara efisien, agar terwujudnya tujuan dari perusahaan, karyawan bahkan masyarakat.Dengan kata lain actuating adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan berpedoman pada perencanaan (planning) dan usaha pengorganisasian.(organizing).
Actuating merupakan fungsi yang paling fundamental dalam manajemen, karena merupakan pengupayaan berbagai jenis tindakan itu sendiri, agar semua anggota kelompok mulai dari tingkat teratas sampai tingkat terbawah, berusaha mencapai sasaran organisasi sesuai rencana yang telah ditetapkan semula, dengan cara terbaik dan benar. Memang diakui bahwa usaha-usaha perencanaan dan pengorganisasian bersifat vital, tetapi tidak akan ada output konkrit yang akan dihasilkan sampai kita mengimplementasi aktivitas-aktivitas yang diusahakan dan yang diorganisasikan. Oleh karena itu diperlukan tindakan penggerakan, pengarahan (actuating) atau usaha untuk menimbulkan action (tindakan).
Actuating adalah kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan untuk mengarahkan, menggerakan, membimbing, mengatur segala kegiatan yang telah diberi tugas dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha.Pengarahan ini dapat dilakukan secara persuasif (bujukan) dan instrufi.tergantung cara mana yang paling efektif.Pengarahan disebut efektif, jika dipersiapkan dan dikerjakan dengan baik serta benar olehkaryawan yang ditugasi untuk itu.
George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.
Dari pengertian di atas, pelaksanaan actuating  tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.
Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanaan actuating ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika :
  1. Merasa yakin akan mampu mengerjakan,
  2. Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya,
  3. Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting,atau mendesak,
  4. Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan
  5. Hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis.
2.2.   Fungsi dan peranan Actuating (pengarahan) dalam organisasi
Pelaksanaan pekerjaan dan pemanfaatan alat-alat bagaimanapun canggihnya atau handalnya, baru dapat dilakukan jika karyawan ikut berperan aktif melaksanakannya.Fungsi pengarahan ini adalah ibarat kunci stater mobil, artinya mobil baru dapat berjalan jika kunci staternya telah melaksanakan fungsinya.Demikian juga proses manajemen baru terlaksana setelah fungsi pengarahan diterapkan.
Definisi fungsi pengarahan ini dikemukan para penulis sebagai berikut :
Ø  George R Terry
Pengarahan adalah membuat semua anggota kelompok, agar mau bekrjasama dan bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha pengorganisasian.
Ø  Koonz dan O’Donnel
Pengarahan adalah hubungan antara aspek-aspek individual yang ditimbulkan oleh adanya peraturan terhadap bawahan-bawahan untuk dapat dipahami dan pembagian pekerjaan yang efektif untuk tujuan perusahaan yang nyata.
Fungsi Actuating merupakan usaha untuk menciptakan kerjasama diantara staf pelaksana program sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien.Fungsi actuating haruslah dimulai dari diri manager dengan menunjukkan kepada staf bahwa dia memiliki tekat untuk mencapai kemajuan dan peka terhadap lingkungannya.Ia harus memiliki kemampuan kerjasama, harus bersikap obyektif.
Berikut ini adalah beberapa elemen pengarahan dalam manajemen :
1.      COORDINATING
Koordinasi adalah fungsi yang harus dilakukan oleh seorang manajer agar terdapat suatu komunikasi atau kesesuaian dari berbagai kepentingan dan  perbedaan kepentingan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai .
2.      MOTIVATING
Memberi motivasi kepada karyawan merupakan salah satu elemen penting dalam manajemen perusahaan, dengan memberikan fasilitas yang bagus dan gaji yang cukup maka kinerja para karyawan dalam perusahaan pun akan optimal.
3.      COMMUNICATION
Komunikasi antara para pimpinan dan karyawan sangat diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan menjalin komunikasi yang baik maka akan menimbulkan suasana kerja yang kondusif di perusahaan dan akan menumbuhkan kerjasama (teamwork) yang baik dalam berbagai kegiatan perusahaan.
4.      COMMANDING
Dalam memberi perintah pun seorang atasan tidak bisa seenaknya, tetapi harus memperhitungkan langkah – langkah dan resiko dari setiap langkah yang para atasan itu ambil karena setiap keputusan dan langkah akan memberi pengaruh bagi perusahaan.
Penggerakan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya. 
Dengan pengarahan yang baik dari para atasan dan tujuan , visi dan misi yang jelas dari suatu manajer perusahaan dapat menimbulkan efek yang positif untuk perusahaan itu sendiri, antara lain team work yang baik dan dapat memunculkan decision maker yang bagus. Karena decision maker dan teamwork dalam suatu perusahaan adalah kunci kesuksesan suatu perusahaan untuk mencapai goal atau tujuan perusahaan seefektif dan seefisien mungkin.
Fungsi pundamental ketiga dari fungsi manajerial adalah menggerakan orang untuk melaksanakan aktifitas organisasi sesuai dengan tujuan yang diharapkan.Menggerakan jelas membutuhkan adanya kematangan pribadi dan pemahaman terhadap karakter manusia yang memiliki kecenderungan berbeda dan dinamis, sehingga membutuhkan adanya sinkronisasi. Sehingga bisa dikatakan fungsi actuating jauh lebih rumit oleh karena harus berhadapan langsung sehingga fungsi leadershif begitu kentara sekali dibutuhkan sekalipun semuanya melalui proses planning dan pengorganisasian terlebih dulu.
Premis yang begitu fenomenal diungkapkan Doghlas McGregor bahwa seorang karyawan selalu diasumsikan negatif dan positif :
1.      Teori X yang menganggap :
Kebanyakan karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan bekerja sesedikit mungkin dan mereka umumnya menentang perubahan, Kebanyakan karyawan harus dibujuk.dipersuasi, diberikan penghargaan, diuhkum dan diawasi untuk mengubah kelakuan mereka agar sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan organisasi. Kebanyakan karyawan ingin diberikan pengarahan oleh seorang menejer formal dan dimana ada kesempatan mereka berusaha untuk menghindari tanggungjawab
2.      Teori Y menyatakan :
Kebanyakan karyawan memiliki kapasitas untuk menerima tanggungjawab dan potensi untuk pengembangan tetapi manajemen melalui tindakan-tindakannya harus membuat mereka sadar tentang sifat-sifat tersebut. Kebanyakan karyawan ingin memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial, kebutuhan akan pengahrgaan dan kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri sendiri
Tujuan fungsi actuating ( penggerakan ) adalah :
  1. Menciptakan kerjasama yang lebih efisien
  2. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan staf
  3. Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan
  4. Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang dapat meningkatkan motivasi dan prestasi kerja staf
  5. Membuat organisasi berkembang lebih dinamis
2.3.   Cara mengaplikasikan actuating (pengarahan)
Pada umumnya, pimpinan menginginkan pengarahan kepada bawahan dengan maksud agar mereka bersedia bekerja dengan sebaik mungkin, dan diharapkan tidak menyimpang dari prinsip-prinsip di muka. Adapun cara-ara pengarahan yang dilakukan dapat berupa:
1.      Orientasi merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu agar supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik. Biasanya, orientasi ini diberikan kepada pegawai baru dengan tujuan untuk mengadakan pengenalan dan memberikan pengerian atas berbagai masalah yang dihadapinya. Pegawai lama yang pernah menjalani masa orientasi tidak selalu ingat atau paham tentang masalah-masalah yang pernah dihadapinya. Suatu ketika mereka bisa lupa, lalai, atau sebab-sebab lain yang membuat mereka kurang mengerti lagi. Dengan demikian orientasi ini perlu diberikan kepada pegawai-pegawai lama agar mereka tetap memahami akan perananya. Informasi yang diberikan dalam orientasi dapat berupa diantara lain, :
a.       Tugas itu sendiri
b.      Tugas lain yang ada hubungannya
c.       Ruang lingkup tugas
d.      Tujuan dari tugas
e.       Delegasi wewenang
f.       Cara melaporkan dan cara mengukur prestasi kerja
g.      Hubungan antara masing-masing tenaga kerja, Dst.
h.      Perintah
Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang-orang yang berada dibawahnya untuk melakukan atau mengulang suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.Jadi, perintah itu berasal dari atasan, dan ditujukan kepada para bawahan atau dapat dikatakan bahwa arus perintah ini mengalir dari atas ke bawah. Perintah tidak dapat diberikan kepada orang lain yang memiliki kedudukan sejajar atau orang lain yang berada di bagian lain. Adapun perintah yang dapat berupa :
  1. Perintah umum dan khusus
Penggunaan perintah ini sangat bergantung pada preferensi manajer, kemampuan untuk meramalkan keadaan serta tanggapan yang diberikan oleh bawahan.Perintah umum memiliki sifat yang luas, serta perintah khusus bersifat lebih mendetail.
  1. Perintah lisan dan tertulis
Kemampuan bawahan untuk menerima perintah sangata mempengaruhi apakan perintah harus diberikan secara tertulis atau lisan saja.Perintah tertulis memberikan kemungkinan waktu yang lebih lama untuk memahaminya, sehingga dapat menghindari adanya salah tafsir. Sebaliknya, perintah lisan akan lebih cepat diberikan walaupun mengandung resiko lebih besar. Biasanya perintah lisan ini hanya diberikan untuk tugas-tugas yang relatif mudah.
  1. Perintah formal dan informal
    Perintah formal merupakan perintah yang diberikan kepada bawahan sesuai dengan tugas/aktivitas yang telah ditetapkan dalam organisasi.Sedangkan perintah informal lebih banyak mengandung saran atau dapat pula berupa bujukan dan ajakan.
Contoh perintah informal antara lain dapat berupa kata-kata:
“apakah tidak lebih baik bilamana saudara menggunakan cara lain”.
“marilah kita mulai mengerjakan pekerjaan ini lebih dulu”, dan sebagainya.
Perintah formal yang banyak dipakai dibidang militer bersifat kurang fleksibel dibandingkan dengan perintah informal.
2.4.Faktor yang dapat mempengaruhi actuating (pengarahan)
1.      Faktor – faktor penghambat fungsi penggerakan
Kegagalan manajer dalam menumbuhkan motivasi stafnya, hal ini terjadi karena manajer kurang memahami hakekat perilaku dan hubungan antar manusia. Seperti konsep perilaku manusia yang dikemukakan oleh Maslow, dinegara berkembang yang menjadi prioritas adalah kebutuhan fisik, rasa aman, dan diterima oleh lingkungan sedangkan dinegara maju kebutuhan yang menonjol adalah aktualisasi diri dan self esteem. Perbedaan tersebut juga akan mempengaruhi etos kerja dan produktifitas kerja.
2.      Faktor – faktor pendukung fungsi penggerakan
Faktor-faktor yang diperlukan dalam penggerakan diantaranya :
a.       Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar berusaha dengan ikhlas untuk mencapai tujuan bersama. Seorang manajer yang tidak memiliki kepemimpinan tidak akan mampu untuk mempengaruhi bawahannya untuk bekerja, sehingga manajer yang demikian akan gagal dalam usahanya. Sifat-sifat kepemimpinan menurut Harold koontz, diantaranya sebagai berikut :
(a). Memiliki  kecerdasan orang-orang yang dipimpin
(b). Mempunyai perhatian terhadap kepentingan yang menyeluruh
(c). Memiliki kelancaran dalam berbicara
(d). Matang dalam berpikir dan emosi
(e). Memiliki dorongan yang kuat dari dalam untuk memimpin
(f). Memahami/menghayati kepentingan kerja sama.
b.      Sikap dan Moril (Attitude and Morale)
Sikap ialah suatu cara memandang hidup, suatu cara berpikir, berperasaan dan bertindak. Oleh karena itu sikap manajer akan berbeda-beda sesuai dengan pola hidupnya. Beberpa sikap manajer diantaranya yaitu :
(a). Sikap feudal (feudal attitude)
Manajer yang mempunyai sikap cara berpikir, berperasaan dan bertindak sesuai dengan pola-pola kehidupan feodalisme, yaitu suka terikat oleh aturan-aturan tertentu yang telah teradat dan selalu ingin penghormatan yang serba lebih. Dengan demikian dalam masyarakat feudal dimana sikap anggota masyarakat sesuai dengan pola hidup feodalisme akan sukar lahir kepemimpinan demokratis dariad para manajer, mengingat manajer tersebut hidup dari masyarakat feudal.
(b). Sikap Kediktatoran (Dictatorial attitude).
Manajer yang bersikap kediktatoran akan berpikir berperasaan dan bertindak sebagai dictator yang mempunyai kekuasaan mutlak, sehingga bawahan, pekerja akan menjadi sasaran daripada kekuasaannya.
c.       Tatahubungan (Communication)
Komunikasi membantu perencanaan managerial dilaksanakan dengan efektif, pengorganisasian managerial dilakukan dengan effektif, penggerakan managerial diikuti dengan efektif dan pengawasan diterapkan dengan efektif. Dalam melakukan komunikasi dalam manajemen ada beberapa macam diantaranya :
a)      Komunikasi intern
yaitu komunikasi yang dilakukan dalam organisasi itu sendiri baik antara atasan dengan atasan atau bawahan dengan bawahan atau antara atasan dengan bawahan atau sebaliknya.
b)      Komunikasi Ekstern
yaitu komunikasi yang dilakukan keluar organisasi.
c)      Komunikasi Horizontal
yaitu komunikasi yang dilakukan baik intern maupun ekstern antar jabatan yang sama.
d)     Komunikasi Vertikal
yaitu komunikasi yang dilakukan dalam intern organisasi antara atasan dan bawahan atau sebaliknya dalam suasana formil.

d.      Perangsang (Incentive)
insentif ialah sesuatu yang menyebabkan atau menimbulkan seseorang bertindak.
e.       Supervisi (Supervision)
Supervisi dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan pengawasan, sehingga suka timbul kekacauan pengertian dengan kata pengawasan sebagai terjemah dari kata control. Menurut Terry Supervsi ialah kegiatan pengurusan dalam tingkatan organisasi dimana anggota manajemen dan bukan anggota manajemen saling berhubungan secara langsung.Dengan demkian tugas supervisor cukup berat karena ia harus dapat menemukan kesalahan-kesalahan dan memperbaikinya, serta memberi petunjuk untuk menyelesaikan sesuatu pekerjaan dan memberi nasehat-nasehat kepada pegawai yang mengalami kesulitan.
f.       Disiplin (Discipline)
Disiplin ialah latihan pikiran, perasaan, kehendak dan watak untuk melahirkan ketaatan dan tingkah laku yang teratur. Jenis disiplin ada dua :
1.      Self Imposed discipline (disiplin yang timbul dengan sendirinya).
2.      Command Discipline (Disiplin berdasarkan perintah).
Hal - hal yang perlu diperhatikan manajer dalam fungsi penggerakan :
1.      Manajer harus bekerja lebih produktif
  1. Manajer perlu memahami ilmu psikologi, komunikasi, kepemimpinan dan sosiologi
  2. Manajer harus mempunyai tekat untuk mencapai kemajuan dan peka terhadap lingkungan
  3. Manajer harus bersikap obyektif
2.5.Pentingnya actuating (pengarahan) dalam organisasi
Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan tugas.Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.


BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Actuating adalah suatu usaha menggerakkan seluruh orang yang terkait dalam suatu organisasi, untuk secara bersama-sama melaksanakan program kegiatan sesuai dengan bidang masing-masing dengan cara yang terbaik dan benar. Fungsi dan peranan actuating yakni pertama, melakukan pengarahan (commanding), bimbingan (directing) dan komunikasi (communication); kedua, upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian.Pengaplikasian actuating dalam organisasi adalah pengarahan dan pemotivasian seluruh personil pada setiap kegiatan organisasi di wilayah kerjanya untuk selalu dapat meningkatkan kualitas kinerjanya.
Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan tugas. 
Fungsi penggerakan dan pelaksanaan (Aktuasi) merupakan usaha untuk menciptakan iklim kerja sama di antara staf pelaksana program sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien.
v  Tujuan fungsi aktuasi, adalah:
1.       Menciptakan kerja sama yang lebih efisien
2.        Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan staf
3.       Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan
4.       Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan motivasi dan prestasi kerja staf
5.        Membuat organisasi berkembang secara dinamis
v  Prinsip-prinsip dalam penggerakan staf suatu organisasi, yaitu :
1.       Efisien
2.       Komunikasi
3.       Jawaban terhadap pertanyaan 5w + 1H 4.
3.2. Saran
Demikianlah makalah yang sederhana ini kami susun semoga dapat bermanfaat bagi penyusun pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Akhirnya kami merasa kerendahan hati sebagai manusia yang mempunyai banyak sekali kekurangan. Oleh sebab itu kritik dan saran bahkan yang tidak membangun sekalipun kami tunggu demi kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga niat baik kita diridhoi oleh Allah SWT. Amin


DAFTAR PUSTAKA


materi kuliah/Manajemen/Browsingan/Makalah Actuating _ KurniaSaputra akunian.htm

PostHeaderIcon psikologi

PSIKOLOGI UMUM
MAKALAH
Diajukan sebagai tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Sosial





Disusun oleh:
Ratna  Irmayanti        2107130065
Risma                          2107130009
Lismawati                   2107130108
Sri Rahayu                  2107130096
I C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS

Jalan R.E Martadinata No.150 Tlp.(0265) 772192




KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah banyak memberikan beribu-ribu nikmat kepada kita umatnya. Rahmat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada jungjunan kita, pemimpin akhir jaman yang sangat dipanuti oleh pengikutnya yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah yang berjudul “PENGERTIAN PSIKOLOGI UMUM” ini sengaja di bahas karena sangat penting untuk kita khususnya sbagai mahasiswa. Banyak sekali penomena-penomena yang terjadi di masyarakat terkait masalah psikologi. Untuk itu kita sebagai mahasiswa yang berfungsi sebagai pengabdi di masyarakat harus dapat memberikan pengarahan agar masyarakat lebih mengenal dan memahami dari bab yang kami bahas ini.
Selanjutnya, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan pengarahan-pengarahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Demikian, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya semua yang membaca makalah ini.

                                                                                    Ciamis, 1 oktober 2013
                                                                                                Penyusun


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1.       Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2.       Rumusan Masalah ............................................................................. 1
1.3.       Tujuan Pembahasan ........................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. .. Pengertian Psikologi .......................................................................... 2
2.2.... Pendekatan studi psikologi ............................................................... 2
2.3. .. Metode kerja ilmu psikologi .............................................................. 3
2.4. .. Jenis psikologi ................................................................................... 3
2.5. .. Sejarah Psikologi ............................................................................... 7
2.6.  . Fungsi Psikologi ................................................................................ 8
2.7.... Manfaat Psikologi ............................................................................. 8
2.8. .. Pendekatan Psikologi ........................................................................ 9
2.9. .. Aliran Psikologi ................................................................................. 10
2.10. Konsep Psikologi ............................................................................... 11
BAB III PENUTUP
SIMPULAN ......................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.    Latar Belakang
Sesuai dari katanya bahwa psikologi terdiri dari dua kata yang mempunyai arti. Psikologi ini merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Dimana ilmu ini sangat penting untuk kita pelajari sebagai mahasiswa.
Perhatian pada psikologi yang terutama tertuju pada masalah bagaimana tiap-tiap individu dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka sendiri. Maka bagaimana perhatian tentang perhatian psikologi umum.
Pengamatan biasanya dilakukan oleh orang-orang yang cerdas. terjadi terhadap suatu proses dengan maksud merasakan dan memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan.
Penanggapan itu umumnya pengahajatan kembali bekas-bekas yang diterima dahulu dari pengamatan, yang sekarang digambarkan kembali dalam kesadaran.
Dalam makalah ini akan dibahas satu persatu tentang perhatian terhadap psikologi umum beserta pengamatan dan tanggapannya.
1.2.  Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakanag yang telah dipaparkan diatas, maka dapat di rumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan Psikologi ?
2.   Bagaimana perkembangan psikologi?
1.3.   Tujuan Pembahasan
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka adapun tujuan dari pembuatan makalah tentang bab Perhatian, Pengamatan dan Tanggapan Psikologi Umum ini, yaitu:
1.      Mahasiswa dan mahasiswi mampu memahami arti dari Psikologi itu sendiri.
2.      Mahasiswa dan mahasiswi mampu memahami perkembangan psikologi

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Psikologi
Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah. Para praktisi dalam bidang psikologi disebut para psikolog. Para psikolog berusaha mempelajari peran fungsi mental dalam perilaku individu maupun kelompok, selain juga mempelajari tentang proses fisiologis dan neurobiologis yang mendasari perilaku.
Menurut asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: "ψυχή" (Psychē yang berarti jiwa) dan "-λογία" (-logia yang artinya ilmu) sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Ahli psikologi terdahulu mendefinisikan psikologi sebagai studi kegiatan mental.
2.2. Pendekatan Studi Psikologi
Terdapat beberapa pendekatan studi psikologi dari beberapa sudut pandang meliputi hal-hal berikut :
1.      Pendekatan neurobiologi
Ditandai dengan menghubungkan tindakan kita dengan peristiwa- peristiwa yang terjadi dalam tubuh kita, teutama dalam otak dan sistem saraf.
2.      Pendekatan behaviorisme
Berfokus pada kegiata luar organisme yang dapat diamati dan diukur.
3.      Pendekatan kognitif
Lebih menekankan cara kerja otak untuk mengolah informasi yang masuk secara aktif dan mengubahnya dengan berbagai cara.
4.      Pendekatan psikoanalitik
Menekankan motif bawah sadar yang berakar dari dorongan seksual dan agresi yang ditekankan pada masa kanak-kanak.
5.      Pendekatan psikologi Gestalt
Menekankan pada konfigurasi yang menyeluruh .
6.      Pendekatan Fenomenologi dan Humanistik
Berfokus pada pengalaman sebyektif seseorang , kebebasan memiih, dan motifasi terhadap aktualisasi diri.
2.3. Metode kerja ilmu psikologi.
1.      Metode eksperimental
Menekankan pengkajian setiap variabel dengan memberikan perlakuan terhadap kelompok eksperimen untuk kemudian diukur analisis  pengaruh perlakuan tersebut.
2.      Metode pengamatan
Pada metode ini dilakukan pengamatan terhadap sampel penelitian, baik prilaku binatang maupun manusia yang merupakan titik tolog psikologi.
3.      Metode survei
Secara langusng dapat dilakukan penelitian melalui wawancara dengan jumlah sampel yang cukup banyak
4.      Metode tes
Dilakukan untuk mengukur segala jenis kemampuan, minat, sikap, dan hasil kerja.
5.      Metode riwayat hidup atau kasus
Metode ini dimaksud untuk mengungkap kasus-kasus yang telah sesuai dengan kebutuhan penelitian.
2.4. Jenis-jenis Psikologi
1.    Psikologi Sosial
Psikologi sosial merupakan perkembangan ilmu Pengetahuan yang baru, dan merupakan cabang dan ilmu pengetahuan psikologi secara umumnya. Ilmu tersebut menguraikan tentang kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi sosial, sepeti situasi kelompok, situasi massa dan sebagainya, termasuk didalamnya interaksi antar orang dan hasil kebudayaannya.
Ada beberapa definisi psikologi sosial sebagai berikut :                                            
a.       Paedagogik , psikologi sosial adalah ilmu jiwa yang mempelajari gejala-gejala psikis pada massa , bangsa, golongan, masyarakat dan sebagainya.
b.      Hubert Bonner, psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia.
c.       Sherif&sherif, psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari pengalaman dan tingkah laku individu manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi perangsang sosial.
d.      Roueck and Warren, psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari segi-segi psychologis daripada tingkah laku manusia, yang mempengaruhi oleh intraksi sosial.
e.       Kimball Young (1956) Psikologi sosial adalah studi tentang proses interaksi individu manusia.
f.       Joseph E. Mc Grath (1965) Psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki tingkah laku manusia sebagaimana dippengaruhi oleh kehadiran, keyakinan, tindakan, dan lambang-lambang dari orang lain.
g.      Gordon W. Allport (1968) Psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang berusaha mengerti dan menerangkan bagaiman pikiran, perasaan dan tingkah laki individu dipengaruhi oleh kenyataan, imajinasi, atau kehadiran orang lain.
h.      W. A. Gerungan : “ilmu jiwa adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari dan menyelediki pengalaman dan tingkah laku individu manusia seperti yang dipengaruhi atau ditimbulkan oleh situasi-situasi sosial”.

          Dari rumusan-rumusan tersebut dapat kita simpulkan secara singkat bahwa : Psikologi sosial adalah suatu studi ilmiah tentang pengalaman dan tingkah laku individu-individu dalam hubungannya dengan situasi sosial.
2. Latar belakang timbulnya Psikologi Sosial
    a. Gabriel Tarde (1842-1904)
Ia adalah seorang sosiolog dan kriminolog Prancis yang dianggap pula sebagai Bapak Psikologi Sosial. Tarde berpendapat bahwa semua hubungan sosial selalu berkisar pada proses IMITASI bahkan semua pergaulan antar manusia itu hanyalah semata-mata berdsarkan atas dasar proses imitasi tersebut.
    b. Sigmund Freud (1856-1939)
Ia sebagai ahli psikologi, dapat bapak psikoanalisa,juga seorang psikiater Austria yang ternama. Seirama dengan Gustave Le Bon, is berpendapat bahwa jiwa m,massa itu mempunyai sifat-sifat khusus yang berlainan dengan sifat-sifat jiwa individu.
    c. Emile Derkheim (1858-1917)
Sebagai tokoh sosiologi, ia berpendapat bahwa gejala-gejala sosial yang terdapat dalam masyarakat itu tidak dapat dibahas oleh posikologi, melainkan hanya oleh sosiologi. Adapun alasannya bahwa yang mendasari gejala-gejala sosial itu adalah suatu kesadaran kolektif dan bukan kesadaran individual.
    d. William James & Charles H. Cooley (hidup awal abad 20)
Mereka berpendapat bahwa perkembangan individu itu berhubungan erat dengan perkembangan masyarakat di sekitarnya.
         Manusia sebagai makhluk individual, berarti manusia itu merupakan suatu totalitas. Aristoteles berpendapat bahwa manusia itu merupakan penjumlahan daripada beberapa kemampuan tertentu yang masing-masing bekerja tersendiri, seperti kemampuan vegetatif : makan, berkembang biak, kemampuan sensitif : bergerak mengamati dan mempunyai nafsu, kemampuan intelektif berkemauan dan berkercerdasan.
Hubungan psikologi sosial dengan ilmu-ilmu lain
       Telah disebutkan bahwa psikilogi sosial adalah ilmu yang mempelajari individu sebagai anggota kelompok. Sebagai ilmu yang objeknya manusia, maka terdapat saling hubungan antara psikologi sosial denga ilmu-ilmu lain yang objeknya juga dengan manusia, seperti misalnya : ilmu hukum,ekonomi,sejarah dan yang paling erat hubungannya adalah sosiologi. Bahkan ada yang berpendapat bahwa psikologi sosial adalah identik dengan sosiologi. Pada psikologi sosial yang dibicarakan adalah maniusia sebagai anggota masyarakat. Sedangkan sosiologi membicarakan tentang kelompok-kelompok manusia sebagai suatu kesatuan, misalnya tentang macam-macam kelompok, perubahan-perubahannya, macam-macam pimpinan dan sebagainya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa psikologi sosial dan sosiologi merupakan daerah psikologi sosial.
         Sebagaiman yang dikemukakan pula oleh Prof. Dr. Bouman: “sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang hidup manusia dalam hubungan golongan ini mempelajari hubungan-hubungan antara sesama manusia sepanjang hal ini berarti memperdalam pengetahuan tentang perhubungan-perhubungan dalam masyarakat.” 
2.    Psikolog Klinis dan Penyuluhan atau Konseling
Merupakan salah satu kesehatan mental dengan menggunakan prinsip-prinsip psikologi untuk memahami, mendiagnosis, dan membatasi berbagai masalah atau penyakit psikologi.
3.    Psikologi Konstitusional
Adalah sebgai study tentang hubungan antara struktur morpologis dan fungsi fisiologis tubuh serta hubungan antara fungsi-fungsi psikologis sosial.
4.    Psikopar napologi
Merupakan pengrtahuan tentang obat untuk mengobati gangguan psikeatris.
5.    Psikologi okupasional
Merupakan suatu terminologi yang tampaknya merangkum suatu bidang kajian psikologi industry organisasi, pokasional.
6.    Psikologi politik
Merupakan bidang interdisipliner yang tujuan substantive dasarnya adalah untuk menyingkap saling keterkaitan antara proses psikologi dan politik.
7.    Psikologi sekolah dan pendidikan
Merupakan kajian tentang prilaku peserta didik disekolah yang substansinya merupakan gabungan psikolog perkembangan anak, pendidikan dll.
8.    Psikolog perkembangan
Menekankan perkembangan manusia dan berbagai factor yang membentuk prilakunya sejak lahir berumur lanjut.
9.    Psikologi kepribadian
 Merupakan segi pandangan yang menekankan penamaan dan pelekatan tingkah laku di dalam kepribadian individu
10.    Psikologi lintas budaya
Kajian empiris mengenai anggota berbagai kelompok budaya yang telah memiliki perbedaan pengalaman,yang dapat membawa ke arah perbedaan prilaku yang dapat diramalkan dan signifikan.
11.    Psikologi enginering
Mencakup setiap kajin psikologi industri, termasuk sleksi dan klasifikasi , training, motivasi, metode kerja, desain peralatan, serta lingkungan kerja.
12.    Psikologi lingkungan
Berkaitan dengan keturunan sebagai sumber perilaku dan perubahan-perubahan individual.
13.    Psikologi konsumen
Membahas tingkahlaku indifidu sebagai konsumen.
14.    Psikologi industri dan organisasi
Didefinisikan menurut kapan dan dimana ia dipraktikan, bukan menurut pernyataan dan prinsif-prinsif tertentu.
2.5. Sejarah Perkembangan Psikologi
Dibanding dengan disiplin ilmu lain,psikologi termasuk ilmu yang relative muda namun demikian dalam lintasan sejarah psikologi banyak para ahli telah menulis tentang psikologi .Pada jaman yunani kuno, plato (427-347 SM), dan arestoteles (384-323 SM) dianggap sebagai plopor besar dalam psikologi.
Herman ebbinguase (1850-1909) mengungkapkan bahwa psikologi telah lama ada tetapi sejarahnya sangat singkat.
Begitupun saint agustinus yang terpengaruh oleh gagasan plato dalam bukunya confessions, bahwa manusia terdiri dari jasmani dan rohani.jasmani menjadi sumber kejahatan karena tubuh sebagai kurungan dari rohani,sebaliknya ,rohani tidak berzat dan member arah pada jasmani dan menbentuk jasmaani.perkembangan ilmu psikologi menjadi pesat terutama setelah pengaruh psikologi ekspremental Wilhelm wundt pada tahun 1879. Ia telah mendirikan labolatorium di Universitas Leipzig.jerman terutamaa mengenai gejala-gejala psikis(indera).
Suatu perkembanagan lainnya dalam sejarah psikologi ialah yang dipelopori oleh Sigmund frued,seorang psikiater Australia (1856-1939)yang secara sistematis telah menunjukan bahwa pergolakan jiwa manusia tidak hanya melibtkan kelangsungan alam sadar bagi diri orang yang bersangkutan.beberapa murid dan pengikut frued yang terkenal dan mampu mengembangkan teori psikoonalitiik kontemporer.
Edward Lee Thorndike akan mudah diingat karena percobaanya melaui kucing-kucing serta kontruksi kotak-kotak puzleyang unik.penelitiannya menyimpulkan bahwa :
1.Hukum latihan , yang serupa dengan hokum frekuensinya aristoteles.jika asosiasi atau koneksi neural kebih sering digunakan maka koneksinya akan lebih kuat.sedangkan yang paling kurang penggunaanya maka paling lemah lah koneksinya.
2.Hukum efek, yaitu ketika sebuah asosiasi diikuti dengan keadaan yang memuaskan maka koneksinya menguat.
2.6. Fungsi psikologi
1. Fungsi psikologi sebagai ilmu
Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu:
·         Menjelaskan, yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif
·         Memprediksikan, Yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi
·         Pengendalian, Yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan yang sifatnya preventif atau pencegahan, intervensi atau treatment sertarehabilitasi atau perawatan.
2.7. Manfaat Psikologi Dalam Kehidupan Manusia
Pada dasarnya mempelajari psikologi/ ilmu jiwa adalah untuk menjadikan manusia supaya hidupnya baik, bahagia dan sempurna. Jadi manfaat mempelajari psikologi diantaranya:
1.      Untuk memperoleh pemahaman  gejala- gejala jiwa dan pengertian yang lebih sempurna tentang tingkah laku sesama manusia pada  umumnya dan anak-anak khususnya. 
2.      Untuk mengetahui perbuatan- perbuatan jiwa serta kemampuan jiwa  sebagai sarana untuk mengenal tingkah laku manusia. 
3.      Untuk mengetahui cara penyelenggaraan pendidikan dengan baik.
4.      Untuk mengetahui perilaku manusia sebagai upaya menyesuaikan diri dan berhubungan dengan orang lain, sehingga memudahkan memahami mengapa  mereka berpikir, berperasaan dan berbuat menurut cara mereka sendiri. 
5.      Dalam rangka mengatasi permasalahan social, psikologi dapat mengurai pangkal masalah, setidaknya mengurangi problem sosial. 
6.      Kita bisa peka terhadap perasaan orang lain. 
7.      Mampu mencapai kualitas hidup yang lebih baik. 
8.      Mampu memaksimalkan potensi diri sendiri maupun orang lain dengan cara yang tepat. 
9.      Hidup menjadi lebih sehat. Karena psikologi merupakan ilmu yang mempelajari jiwa tentunya tidak terpisahkan dari jasmani. Dengan bantuan cara berfikir positif maka dapat menjadikan kita lebih sehat. 
10.  Dapat memperkaya gaya kepemimpinan. Tentunya dengan banyak teori yang ada dapat kita terapkan sebagai salah satu cara memimpin yang sesuai dengan situasi yang ada.
2.8. Pendekatan psikologi
1. Pendekatan perilaku
Pendekatan perilaku, pada dasarnya tingkah laku adalah respon atas stimulus yang datang. Secara sederhana dapat digambarkan dalam model S - R atau suatu kaitan Stimulus - Respon. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali.
2.    Pendekatan kognitif
Pendekatan kognitif menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, dimana individu (organisme) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan, dan menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi. Individu menerima stimulus lalu melakukan proses mental sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang datang.
3.    Pendekatan psikoanalisa
pendekatan Psikoanalisa yang dikembangkan oleh Sigmund Freud
Pendekatan psikoanalisa dikembangkan oleh Sigmund Freud. Ia meyakini bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar. Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal yang tidak disadari, seperti keinginan, impuls, atau dorongan. Keinginan atau dorongan yang ditekan akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan.
4.    Pendekatan fenomenologi
Lebih memperhatikan pada pengalaman subyektif individu karena itu tingkah laku sangat dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap diri dan dunianya, konsep tentang dirinya, harga dirinya dan segala hal yang menyangkut kesadaran atau aktualisasi dirinya. Ini berarti melihat tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan fenomena tentang dirinya.
2.9. Aliran Psikologi
1.  psikologi eksperimental
Untuk mempelajari bagaimana orang berinteraksi terhadap rangsangan indra, memandang  dunia, belajar dan mengingat, menjawab secara emosional dan digerakan untuk bertindak, baik oleh rasa maupun keinginan.
2.      Psikologi psikoanalisis
Model perkembangan kepribadian dan metode psikotrapi.
3.      psikologi behaviorisme
Posisi filosofi yang mengatakan bahwa untuk menjadi ilmu pengetahuan, psikologi harus memfokuskan perhatiannya pada sesuatu yang dapat diteliti, yaitu lingkungan dan perilaku.
4.      Psikologi gestalt
Menekankan pentingnya proses mental, dasar teori ini ialah bahwa subjek tersebut mereaksi pada keseluruhan kesatuan yang bermakna.
5.      Humanistik-Eksistensialisme-Fenomenologis
Lebih menekankan pada hasil-hasil penelitian orang-orang sehat dan kreatif.
6.      Psikologi kognitif
Mengacu pada upaya pemahaman berbagai bentuk instrumen observasi empirik sistematis yang selanjutnya dikontruksikan menjadi serangkaian teori.


2.10. Konsep Psikologi
1.  Motivasi
Motivasi adalah suatu keadaan dan ketegangan individu yang membangkitkan dan memelihara serta mengarahkan tingkah laku yang mendorong menuju pada suatu tujuan untuk mencapai suatu kebutuhan.
2.  Konsep Diri
Konsep diri merupakan penilaian tentang dirinya oleh orang lain yang menyangkut aspek fisik, persepsi, dan sikapan.
3.  Sikap
Konsep sikap merujuk pada masalah yang lebih banyak bersifat efaluatif, afektif terhadap suatu kecenderungan atas reaksi  yang dipilihnya.Sikap ini pun menunjukan penilaian kita apakah itu bersifat positif atau negatif terhadap bermacam-macam entitas.
4.    Persepsi
Memiliki arti sebagai proses mengetahui atau mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan indra, kesadaran dari proses organis.
5.    Frustasi
Merajuk pada terhalangnya pencapaian tujuan yang diharapkan pada saat tertentu, frustasi juga diartikan sebagai reaksi emosional yang disebabkan oleh suatu penghalang atau gagalnya suatu tujuan.
6.    Sugesti
Sugesti merupakan bagian dari bentuk interaksi sosial yang menerima dengan mudah pengaruh orang lain tanpa diseleksi dengan pemikiran yang kritis, tanpa penggunaan kekuatan fisik atau paksaan.
7.    Prestasi
Merupakan pencapaian atau hasil yang telah dicapai yang memerlukan suatu keahlian.
8.    Crouding (kerumunan masa)
Crouding (kerumunan masa) merupakan suatu kumpulan orang-orang yang memiliki kepentingan yang sama walaupun tidak saling mengenal.
9.    Imitasi
Merupakan proses interaksi sosial yang banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan meniru perbuatan orang lain secara disengaja.
10.    Kesadaran
Yaitu suatu kondisi dimana kita mampu merasakan, berpikir, dan membuat persepsi.
11.    Fantasi
Merupakan suatu respon terhadap suatu rangsangan melalui proses asosiatif yang kompleks.


BAB III
SIMPULAN
Psikologi umum yaitu ilmu jiwa yang mempelajari gejala-gejala kejiwaan manusia dewasa yang normal dan beradap. Psikologi umum mempelajari tingkah laku manusia budaya yang normal dan dewasa pada umumnya, dengan melihat manusianya sebagai individu yang kurang lebih terisolasi, artinya hasil dari penelitian dan eksperimen yang diperoleh dari laboratorium dan ruang studi, serta tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan.
Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah. Para praktisi dalam bidang psikologi disebut para psikolog. Para psikolog berusaha mempelajari peran fungsi mental dalam perilaku individu maupun kelompok, selain juga mempelajari tentang proses fisiologis dan neurobiologis yang mendasari perilaku.
Psikologi adalah ilmu jiwa untuk memahami sesama manusia, dengan tujuan untuk dapat memberlakukan manusia dengan lebih baik, oleh karena itu pengetahuan psikologi mengenai anak didik dalam proses pendidikan adalah hal yang perlu dan penting bagi setiap pendidik, sehingga seharusnya adalah kebutuhan setiap pendidik untuk memiliki pengetahuan tentang psikologi pendidik.
            Psikologi sebagai suatu ilmu, tidak lepas dari segi perkembangan dari psikologi itu sendiri serta ilmu-ilmu yang lain. Dari waktu ke waktu psikologi sebagai suatu ilmu akan mengalami perkembangan, sesuai perkembangan keadaan.
             Sehingga objek psikologi merupakan syarat mutlak dalam suatu ilmu. Sebab pengetahuan dapat di pandang sebagai suatu ilmu kalau pengetahuan itu di peroleh dengan penelitian ilmiah atau menggunakan metode ilmiah.



DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/40009065/MAKALAH-METODE-PENELITIAN-DALAM-PSIKOLOGI

http: //burhanhito. Blogspot. Com / 2009/06/ definisi-psikologi-menurut-para-ahli.html



Popular Posts

About Me

My Photo
ratnairmanurakbar
View my complete profile
Chococat is a registered trademark of Sanrio Co., Ltd. ("Sanrio"), and the images are copyrighted by Sanrio.